CERPEN (SAHABATKU ya KEKASIHKU)
SAHABATKU ya KEKASIHKU
By: Kusdina
Semilir
angin membelai rambut Reika, yang sedari tadi asyik coret-coret kertas di bawah
pohon mangga di lapangan basket. Reika emang demen banget curcol lewat puisi.
Apapun yang dia rasakan, dia luapkan lewat puisi.
Saat ini Reika
emang lagi “Galau”. Bisa jadi karena baru putus dari Lucky. Bukannya apa-apa,
hanya saja Lucky harus nglanjutin kuliah di Australia. Dan sebagai alasan
mereka putus karena Reika gak mau LDR (Long
Distance Relationship), pacaran jarak jauh.
“sama aja
bohong. Apa gunanya pacaran klo Cuma lewat dunia maya. Mending gak usah lah”
begitu dech kira-kira kata Reika waktu putus sama Lucky.
“Rei! Tegang
amat sih” hentakan suara Kevin yang muncul tiba-tiba, jelas langsung
membuyarkan lamunan Reika.
“ngagetin
aja sih loe. Nyebelin” jawab Reika manyun.
“Loe klo
lagi marah makin manis aja Rei” goda Kevin sambil menyenggol bahu Reika dan mendekatkan
diri pada Reika. Tapi Reika malah berdiri.
“Gak usah
gombalin gue. Gue gak suka.” Katanya jutek dan secara reflek melempar buku yang dari tadi dia pegang.
“Rei, Rei.
Sejak putus dari Lucky kok loe jadi galak lagi sih?” batin Kevin sambil
memungut buku Reika. Saat dia membukanya. Ada 1 puisi Reika yang menarik
perhatiannya. Belum selesai ia membacanya, tiba-tiba Reika datang lagi. Reflek
Kevin langsung menarik puisi yang belum selesai ia baca tadi tanpa
sepengetahuan Reika.
“mana buku
gue?”Tanya Reika jutek
“kan tadi
udah loe buang”
“udah. Gak
usah kebanyakan ngomong” Reika langsung merampas bukunya dari tangan Kevin,
lalu berlalu lagi.
Dulunya
Reika dan Kevin adalah sahabat. Tapi sejak pacaran sama Lucky, dia sedikit
berubah sama Kevin. Entak kenapa, tapi
gak mungkin Lucky yang memperanguhi Reika. Soalnya Lucky itu bukan tipe cowok
pengekang apalagi pencemburu..
Hari itu pas
jam istirahat, Kevin mencari-cari Reika. Kayaknya ada hal yang mau dia omongin
ke Reika. Penting banget kayaknya. Soalnya tampangnya tegang banget. Dan begitu
ketemu Reika, Kevin langsung memanggilnya,
“Rei”
panggil Kevin kenceng banget sampek semua orang di lorong nengok semua. Tapi
yang dipanggil malah cuek. Cuma nengok bentar, setelah tau yang manggil
ternyata Kevin, dia malah jalan terus. Akhirnya terpaksa Kevin lari-larian
ngejar dia.
“Rei, gue
mau ngomong penting” kata Kevin sambil ngos-ngosan.
“Apaan”
jawab Reika seolah gak peduli.
“Soal Lucky”
kata Kevin. Tapi ooopppsss, Reika malah bereaksi di luar pemikiran Kevin. Reika
melotot ke arahnya, tanda dia gak suka dengan topik yang mau dia bahas. Sesaat
kemudian dia berbalik dan berkata,
“Gue gak mau
denger soal itu lagi” kata Reika sambil terus berjalan.
“Oke.
Sekarang loe mau kemana?” Kevin mencoba
mengalihkan pembicaraan.
“Kantin”
“Gue ikut”
Reika masih
cuek dan tak menghiraukan Kevin. Sesampainya dikantin dia juga masih mengacuhkan
Kevin. Sampai tiba-tiba matanya menangkap satu sosok duduk di pojok kantin,.
Lucky. Reika langsung salah tingkah. Meski saat itu Lucky bersama seorang
gadis, sepertinya temen 1 angkatan Reika, tapi mereka kurang akrab. Mereka
berdua terlihat canggung.
Saat itu
secara reflect Reika menggandeng
tangan dan bermanja sama Kevin. Kevin jelas kaget dong. Orang tadi aja cuek
abis kenapa tiba-tiba gini. Kevin curiga, dia pun langsung celingukan mencari
sosok yang mungkin bikin Reika gini. Dan akhirnya Kevin sadar bahwa ada Lucky.
Saat makan
Reika menyuapi Kevin. Gak tau apa maksud Reika berbuat seperti itu. Saat itu
Kevin bener-bener bingung. Di satu sisi dia bahagia karena Reika udah kembali
jadi gadis manis yang gak jutek. Tapi di satu sisi, dia merasa bersalah dan gak
enak sama Lucky. Dan kemudian Lucky pergi saat menyaksikan acting Reika. Kevin yang sudah menyadarinya lalu menyadarkan Reika.
“Dia udah
pergi Rei” kata Kevin
“Apa Vin?”
katanya masih tersenyum, dia belum menyadari kepergian Lucky.
“Lucky udah
pergi Rei. Loe gak perlu pura-pura manis gini sama gue” kata Kevin yang
langsung membuat Reika makin salah tingkah. Setelah itu Reika gak berani
melihat ke Kevin, dia cuma mainin mangkuk dan sendoknya. Kevin bener-bener gak
tega melihat Reika sedih begini.
“Rei…….
Kenapa sih loe jadi kayak gini. Loe cemburu sama Lucky gara-gara dia sama cewek
lain”, tanya Kevin yang masih gak dijawab Reika.
“Gue kangen
loe yang dulu Rei. Semenjak loe putus sama Lucky loe semakin jauh dari gue. Loe
udah gak anggep gue sahabat loe lagi apa?”kata Kevin melas. Tapi Reika malah
menatapnya tajam.
“Loe masih
ngaku sahabat gue? Loe masih gak bisa ngerti gue juga ya?”
Setelah itu
Reika langsung pergi meninggalkan Kevin. Dan Kevin semakin gak ngerti kenapa
Reika berubah banget.
************
Saat bel masuk, Kevin kembali ingat puisi yang dia ambil dari Reika tadi
pagi. Kevin terlihat kaget membacanya. Dia bingung harus gimana. Dia
bener-bener shock membaca puisi itu.
Sementara Reika di kelasnya terlihat kebingungan mencari satu puisinya
yang hilang.
“Ya ampun dimana ya puisi gue. Gawat klo sampek ada yang baca” batin
Reika gelisah.
“Wah, jangan-jangan jatuh di lapangan basket. Kan tadi pagi gue di sana.
Aduuhhhh jangan sampek ada yang nemu duluan. Jangan juga dia” Reika masih saja
gelisah. Dan dia berencana mencarinya setelah pulang sekolah.
Setelah bel pulang, Reika langsung meluncur ke lapangan basket, berharap
tak ada yang ke sana selain dia. Tapi
tenyata di sana udah ada Kevin lagi duduk di bangku tempat tadi dia menulis
puisi. Saat itu kaki Reika tiba-tiba kaku, dia gak bisa bergerak. Entah kenapa,
mungkin dia udah merasa klo puisinya udah ditemukan orang lain.
“Nyari apa Rei” kata Kevin memecah keheningan.
“Eeeemmmm pulpen ……..gue …….tadi …….jatuh…… di….. sini” kata Reika
terbata-bata.
“oooouuuwwhhh, bukan ini yang loe cari?” kata Kevin sambil menunjukkan
kertas berwarna unggu ke arah Reika.
Reika semakin terpaku, beneran speechless.
Gak tau harus jawab apa.
Karena puisi itu berisi tentang perasaanya ke Kevin sebelum dia akhirnya
pacaran sama Lucky.
Sebenernya Reika udah mulai suka sama Kevin sejak mereka masuk SMA tapi
dia sadar klo mereka cuma sebatas sahabat. Dan Reika gak mau merusak
persahabatan mereka. Makanya untuk menutupi perasaannya akhirnya dia menerima
cinta kakak kelasnya, yaitu Lucky saat ia meminta Reika untuk jadi pacarnya.
Jadi, Reika cuma modusin Lucky, bukan cinta beneran. Terbukti saat Lucky lulus dan harus melanjutkan study ke luar negeri, itu adalah
kesempatan untuk putus sama Lucky. Tapi itu semakin bikin Reika gelisah karena
masih menyimpan rasa suka ke Kevin. Makanya dia jutek ke Kevin karena
menyembunyikan perasaannya.
“Kenapa loe gak pernah jujur sama gue Rei klo loe suka sama gue” Kevin
berkata lagi dan membuat Reika semakin salah tingkah.
“Apaan sih loe? GR amat sih. Itu udah dulu banget tau.” Reika mencoba
mengecoh.
“Ohhh gitu, jad sekarang ini udah gak berguna dong???” setelah berkata
itu, Kevin langsung merobek kertas itu dan berjalan keluar lapangan.
Reika terlihat bingung harus gimana. Ini bener-bener bukanhal yang dia
inginkan. Akhirnya Dengan penuh keberanian dia mengutarakan unek-uneknya.
“Vin, tunggu! Gue selama ini nunggu loe ngomong cinta duluan ke gue. Gue
kan cewek. Gue malu buat ngomong duluan. Masak iya cewek nembak cowok duluan.
Kebagusan banget dong. Ngertiin gue dong. Apa sekarang loe mau gue nembak loe?
“ kata Reika menggebu-gebu.
Mendengar itu hati Kevin sedikit puas. Dia lalu menjawab:
“Gak usah!” Kevin kemudian memetik bunga mangga yang ada di atasnya. Lalu
berjalan ke arah Reika dan berkata, “Gue aja yang nembak” Kevin menekuk satu lututnya
di hadapan Reika sambil mengulurkan bunga mangga yang dia bawa.
“Rei anggep aja ini bunga mawar. Gue rela metik bunga mawar cuma buat loe
walaupun gue harus kena duri. Mau gak loe jadi pacar gue?” kata Kevin
menyatakan cinta. Reika terlihat gembira tapi tertawa melihat tingkah Kevin.
“Bunga mawar apaan. Ini gak ada durinya nich.” Jawab Reika sambil senyum
“aduh Rei, anggep aja ini mawar. Di sini kagak ada pohon mawar tau.” Kata
Kevin terus berlutut dan membawa bunga tapi Reika tetap gak ngasih jawaban.
Kevin mulai kecapek’an dan berdiri.
“Gimana Rei, lama amat sich jawabnya. Kayak ngerjain soal ujian aja”
Kevin terlihat kesal. Tapi Reika tetap menanggapinya dengan senyuman.
“Ok! Gini aja. Kalo loe nrima gue, loe ambil ni bunga. Tapi kalo loe
tolak, buang aja“ tambah Kevin sambil merentangkan 2 tangan dan memejamkan
matanya.
Sesaat kemudian Reika memberi jawaban.
Dia ambil bunga dari tangan Kevin kemudian memeluknya. Dan tiba-tiba
terdengar suara riuh dari pinggir lapangan, ternyata teman-temannya
bersorak-sorai setelah menyaksikan adegan romantis mereka. Reika yang kaget
plus malu langsung melepas pelukannya.
“Loe apa-apaan sich. Norak tau” kata Reika sedikit marah
“Biarin aja. Biar mereka tau kalo loe sekarang pacar gue, bukan cuma
sahabat gue. Biar loe gak diambil orang lagi haha….” Jawab Kevin tanpa dosa.
Setelah itu para audience lalu
meninggalkan mereka berdua di dalam lapangan basket untuk menyelesaikan urusan
mereka.
“Oh iya. Gue hampir lupa. Nich buat loe” kata Kevin menyodorkan sebuah
kotak.
“Apaan nich?” Tanya Reika penasaran
“Buka dong makanya, Tanya mulu. Bawel ”
Dengan penuh penasaran Reika membuka kotak itu, tapi dia kaget banget
setelah membukanya.
“Looohh. Ini kan …. Tadi loe sobek. Kok ada lagi?” Reika tambah
penasaran.
“Oh itu. Tadi Cuma duplikat, Cuma kertas doang” jawab Kevin cengengesan
“Loe tu jail banget sih. Gak pernah berubah” Reika nyubit hidung Kevin.
“Aduh jangan gitu dong Rei. Mulai sekarang kita bikin panggilan sayang
yuk. Kita kan udah pacaran” pinta Kevin
“Emang kapan gue bilang iya” Kata Reika iseng dan berjalan keluar
lapangan.
“Tdi kan loe udah nrima bunga gue” Kevin menyusul Reika
“ Tapi kan bukan bunga mawar”
“Mawarnya nyusul dech ya”
“Iya dech”
“Jadi kita udah resmi jadian kan.?”
“Ih bawel banget ih Vin” kata Reika penuh tawa bahagia
Ini pertama kalinya mereka jalan bareng sebagai pasangan kekasih. Sejak lebih
dari 1 tahun yang lalu mereka biasa pulang bareng sebagai sahabat.
T A M A T
Komentar
Posting Komentar